UKMJUARA.ID – Kementerian Perdagangan siap mendukung pemulihan ekonomi 2021 dari dampak pandemi Covid-19. Hal itu diwujudkan dengan melaksanakan berbagai langkah penanganan serta kebijakan dalam menyikapi ekonomi dunia yang saat ini sedang sulit.
Komitmen tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, belum lama ini. “Dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di sektor perdagangan saat ini, Presiden Joko Widodo memberikan tiga mandat kepada Kementerian Perdagangan untuk segera dapat dilaksanakan,” katanya, dilansir dari laman resmi Kemendag.
Tiga mandat tersebut, menurut Mendag, pertama, menjaga stabilitas harga, terutama inflasi serta meningkatkan daya beli masyarakat. Kedua, membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menembus pasar ekspor. Ketiga, meningkatkan ekspor melalui perjanjian kerja sama perdagangan internasional, salah satunya dengan negara-negara tujuan ekspor nontradisional.
Untuk itu, Kemendag akan melaksanakan berbagai kegiatan dan kebijakan dalam melaksanakan mandat-mandat yang telah diamanatkan tersebut. Dalam menggerakkan perekonomian nasional, Kemendag akan memastikan arus barang tetap berjalan dengan baik.
“Kemendag berkomitmen terus menjaga stabilitas harga dan pasokan bapok agar terjangkau masyarakat, termasuk dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran. Kami sudah memastikan ketersediaan barang penting seperti gula, daging, dan beras cukup dalam menghadapi hari besar tersebut,” ujar Mendag.
Selain itu, Kemendag akan terus membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam menembus pasar ekspor. Kemendag akan terus membantu UMKM agar lebih kompetitif sehingga dapat menembus pasar ekspor negara tradisional dan nontradisional.
Mendag juga menyampaikan, di Indonesia kini sedang terjadi fenomena baru, yaitu yang sebelumnya Indonesia dikenal sebagai negara pengekspor barang mentah dan barang setengah jadi, di masa yang akan datang Indonesia akan menjadi pengekspor barang industri berkualitas tinggi.
“Indonesia akan menjadi pengekspor barang industri melalui produk besi baja dan kendaraan bermotor. Kedua barang ini adalah fenomena baru dalam ekspor Indonesia di masa yang akan datang. Nilai yang disumbangkan kedua produk ini sangat tinggi dan menjanjikan,” ujarnya.
Menurut Mendag, di masa yang akan datang jika ingin menjadi pengekspor yang besar, Indonesia harus membuka pasar agar menjadi lebih kompetitif. “Karena dengan terbukanya pasar, maka akan mengundang investasi dan industrialisasi masuk. Dengan banyaknya investasi dan industrialisasi yang
masuk, maka akan melahirkan berbagai peluang ekspor ke depannya,” ujarnya.***